Pages

Wednesday, December 15, 2010

lembut, tegas, namun provokatif - Peringatan Hari HAM, Surabaya

10 Desember 2010:

Ketika melihat line up artis yang dipilih oleh panitia hari HAM di Surabaya ini sebetulnya saya agak terkejut. Bagaimana saya bisa dijajarkan dengan rocker-rocker ini? Sudah harga mati dari publik ketika ada Nova Ruth dan Elpamas dalam satu acara, 'ini adalah acara nepotisme'.
Bukan hal yang mudah untuk menghilangkan anggapan tersebut. Saya sendiri sudah tiga kali ini ada di panggung yang sama dengan Abba saya tercinta, Toto Tewel, dan ketiganya adalah panggung yang cukup underground dan diadakan oleh panitia yang independen. Lama-kelamaan saya pikir, untuk apa ribut memikirkan anggapan orang? Saya dan Toto Tewel memilik warna berbeda namun tidak bisa dipungkiri kalau buah tidak jatuh jauh dari pohonnya. Like father like daughter. Cara bermusik kami dapat dikatakan tidak jauh berbeda. We are activists in our own way..

Sengaja saya membawa format Mimimintuno meskipun yang dipublikasikan dalam poster adalah Nova Ruth. Waktu itu saya kurang yakin akan kesediaan teman-teman bermusik saya. Terkadang prioritas membawa Andre Toke' sebagai calon ayah, memilih untuk tidak bisa hadir. Dan itu bukan masalah. Tapi kalau Mimimintuno bisa hadir dalam tiap acara ketika saya diundang, saya pasti semangat sekali!

Saya minta band kami dimainkan agak awal saja. Sebetulnya saya juga sedikit malu untuk perform di depan Abba saya karena saya memainkan gitar dengan amatirnya. Hihi.. Ada tekanan tersendiri ketika kami melakukan sound check. Namun ketika kami tampil, semua yang ada dihadapan kami adalah sama. Mereka semua adalah pendengar Mimimintuno. Lantunan lagu demi lagu, pesan demi pesan kami sampaikan dengan lembut, tegas, namun provokatif.

Dimulai dari lagu Hidupiduniaku yang tidak banyak orang tahu bahwa ini adalah lagu yang melawan media mainstream. Saya mengatakan bahwa mendapatkan informasi yang benar adalah hak asasi manusia. Selama ini hal tersebut telah dilanggar sehingga media selalu melebih-lebihkan atau bahkan menciptakan berita baru untuk menutupi berita besar yang lainnya.

Lalu Mother of Nature. Ada Hak Asasi Manusia, tapi juga ada Hak Asasi Alam. Apabila keduanya dijaga dan dihormati dengan benar, di situlah titik di mana kita telah hidup secara seimbang. Alam juga butuh dihormati seperti kita minta dihormati keberadaannya.

Malin Kundang jelas-jelas bercerita tentang para penguasa yang menyakiti Ibu pertiwi. Menggali tanpa berpikir efek sampingnya. Ibu pertiwi disakiti adalah suatu bentuk kedurhakaan seorang anak bangsa. Tak perlu disebutkan nama, ini adalah refleksi bagi kita sendiri sebagai anak bangsa yang mengemban tugas menjaga bumi.

Fitnah menjadi penutup yang merupakan pernyataan bahwa memeluk agama adalah salah satu hak asasi manusia. Dan menjadi muslim bukan sebuah pengakuan sebagai teroris seperti yang dideskripsikan oleh orang dari luar Indonesia kebanyakan.

Kami sampaikan semua isi hati kami. Dan anggukan masal pun kami dapatkan. Dibalik ketidak sempurnaan kami secara musikal, kami telah berhasil merangkul penonton dan mengerti apa yang kami katakan. Itu yang terpenting..

ditulis oleh: Nova Ruth



Saturday, August 21, 2010

Mimimintuno @ Rumah Buku Webzine


Lega juga ada laporan baru tentang kami dari Webzine Rumah Buku. Thanks Andika dan kru Rumah Buku yang sudah tulis hal bagus-bagus tentang kami. he he..

Silahkan baca berita selengkapnya, video juga foto di sini.

Saturday, July 31, 2010

Mimimintuno @ Rukustik

Sedikit tentang pengalaman pertama kami sebagai Mimimintuno. Rumah Buku sangat berkesan dan menjadi awal yang sangat manis bagi kami. Jelas kami ingin kembali ke kota Bandung. Penonton begitu apreasiatif, suasana sangat hangat dan penuh senyuman. Di dalam Rumah Buku kami bercerita lewat petikan gitar dan lirik yang sama sekali jujur.

Stiker buatan Doni Ukik dari Akar Air juga diluncurkan. Seperti desain yang dibuat oleh Doni, kami juga ingin terus menambahkan warna dalam musik kami.

Banyak terima kasih untuk Ariani Darmawan dan Budi Warsito yang menemani kami ngopi, ngobrol, bercanda dan menyusuri kota Bandung dengan Fiat-nya yang nyaman.

http://zine.rukukineruku.com/?p=3131























Wednesday, July 28, 2010

Mimimintuno


dan mengapa kami adalah mimimintuno? sebetulnya karena setiap bertemu, kami selalu tahu cara mengawinkan jiwa di atas panggung. meskipun kami jarang bertemu dan bukanlah sepasang kekasih, namun petikan gitar Toke' dan suara Nova sudah kawin sejak Toke' belum bertemu istrinya, Anggi :).

ya.. kami satu kota lagi! dan kami ingin didengarkan terus mumpung kami tinggal dalam satu kota. petualangan Nova sedang berhenti di tempat dia dilahirkan. sepertinya sudah saatnya kami berdua berpetualang di atas panggung, di pojok jalanan, atau di bagian terindah rumah kalian, teman..

akustik, menggelitik.. kenyataan indah yang tidak bisa ditampik...

:: ditulis oleh: nova ruth